BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG MASALAH
Manusia
pada hakikatnya merupakan makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat, maka
ia terdorong juga untuk mengungkapkan pikirannya. Oleh karena itu, digunakan
tanda-tanda sebagai sarana hubungan. Berdasarkan persetujuan semata
diciptakannya tanda-tanda yang dapat menjadi wadah dari apa yang terdapat
didalam pikirannya.
Tanda-tanda yang mengungkapkan isi
pikiran tadi dapat berada hanya dalam dimensi waktu. Manusia menciptakan dan memproduksi bahasa untuk
tujuan-tujuan komunikasi. Tanpa bahasa, secara praktis isi produk
kegiatan-kegiatan manusia tidak akan terwujud. Melalui bahasa, manusia telah
mampu mengembangkan penemuan-penemuan ilmiah dan teknologi. Bahkan melalui
bahasa pula nenek moyang manusia telah mewariskan kebudayaan dan peradaban
kepada generasi penerusnya.
Di dalam memproduksi bahasa manusia menciptakan kata-kata, simbol-simbol, serta istilah-istilah dengan maksud untuk menyatakan gagasan-gagasan maupun pemikiran-pemikiran. Gagasan-gagasan yang disampaikan tersebut dapat didefinisikan sebagai term.
Di dalam memproduksi bahasa manusia menciptakan kata-kata, simbol-simbol, serta istilah-istilah dengan maksud untuk menyatakan gagasan-gagasan maupun pemikiran-pemikiran. Gagasan-gagasan yang disampaikan tersebut dapat didefinisikan sebagai term.
B. Rumusan Masalah
a)
Apakah
pengertian term
b)
Apa
saja macam-macam term
C. Tujuan Penulisan
a)
Untuk
mengetahui apa pengertian term
b)
Untuk
mengetahui apa saja macam-macam term
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Term (Kata)
Beberapa pengertian term diantaranya adalah:
1.
Term adalah “kata” atau “kesatuan kata-kata” yang dapat dipergunakan sebagai
subyek atau predikat. Tidak semua kata dapat dianggap sebagai term, meskipun
setiap term itu terdiri dari kata. Kata-kata yang dapat digunakan sebagai term
disebut kata-kata kategorimatis, sedangkan kata-kata yang tidak dapat digunakan
sebagai term kalau tidak dibantu oleh kata-kata lain disebut kata-kata sinkategorismatis.
Misalnya dalam proposisi: “bumi adalah planet yang berputar mengelilingi matahari.” Bumi digunakan sebagai kata kategorimatis, sedangkan kata-kata lainnya yang berdiri sebagai predikat digunakan sebagai kata-kata sinkategorimatis.
Misalnya dalam proposisi: “bumi adalah planet yang berputar mengelilingi matahari.” Bumi digunakan sebagai kata kategorimatis, sedangkan kata-kata lainnya yang berdiri sebagai predikat digunakan sebagai kata-kata sinkategorimatis.
2. Term adalah kata
atau beberapa kata yang memiliki satu pengertian yang membuat konsep atau idea
menjadi nyata. Konsep atau idea memiliki arti yang sama, yaitu rupa atau gambar
atau bayangan dalam pikiran yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap
suatu entitas yang menjadi objek pikiran. Dapat dikatakan bahwa konsep atau idea
adalah pengertian yang merupakan representasi universal dari suatu entitas.
Jika ditinjau dari segi isi yang terkandung dalam suatu term, maka ada term
yang bersifat kategorismatis (telah memiliki pengertian tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai term. Contoh kata: guru, merah, filsuf). Ada juga term yang
bersifat sinkategorimatis (tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak
dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain. Contoh kata:
dari, kepada, dan, yang).
3. Term adalah pernyataan
lahiriah dari pengertian. Term sebagai ungkapan pengertian jika terdiri atas
satu kata dinamakan dengan istilah term sederhana, misalnya: manusia, hewan,
kursi, meja, dan lain-lain. Sedangkan yang terdiri atas beberapa kata dinamakan
dengan istilah term kompleks, misalnya: pesawat terbang, kepala sekolah, dan
lain-lain. (Surajiyo, Sugeng Astanto & Sri Andiani, 2007: 21)
4. Term adalah ide atau konsep yang kita nyatakan. (W. Poespoprodjo, 1999:89)
5. Term adalah kata atau kesatuan kata-kata yang dapat dipergunakan sebagai subyek atau prediket dalam sebuah preposisi logika. (Ali Abri,1991:52)
6. Term adalah bunyi yang diartikulasikan dan berfungsi sebagai simbol atau tanda gagasan. Term biasanya bersifat konvensional dan dapat dipahami sebagai sebuah gagasan yang dinyatakan dalam wujud kata-kata.(E. Sumaryono, 1999:32)
Dalam kamus besar bahasa indonesia definisi mengenai kata adalah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. (Wikipwdia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas).
4. Term adalah ide atau konsep yang kita nyatakan. (W. Poespoprodjo, 1999:89)
5. Term adalah kata atau kesatuan kata-kata yang dapat dipergunakan sebagai subyek atau prediket dalam sebuah preposisi logika. (Ali Abri,1991:52)
6. Term adalah bunyi yang diartikulasikan dan berfungsi sebagai simbol atau tanda gagasan. Term biasanya bersifat konvensional dan dapat dipahami sebagai sebuah gagasan yang dinyatakan dalam wujud kata-kata.(E. Sumaryono, 1999:32)
Dalam kamus besar bahasa indonesia definisi mengenai kata adalah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. (Wikipwdia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas).
Kata-kata mempunyai
beberapa pengertian yaitu :
o Term Positif
Bila term itu menyatakan benda atau atribut yang ada
atau mengandung penegasan adanya sesuatu. Seperti: gemuk (adanya daging), kaya
(adanya harta benda), dan lain-lain.
o Term Negatif
o Term Negatif
Bila term itu menyatakan benda atau atribut yang
tidak ada, diawali dengan salah satu dari: tidak, tak, non, atau bukan.
Seperti: tidak gemuk (dikecualikan dari sifat gemuk, tetapi bisa juga belum
sampai ketingkat kurus), tidak kaya (seseorang itu tidak mempunyai cukup harta,
tetapi bisa juga belum sampai ketaraf miskin) dan lain-lain.
o Term Privatif
o Term Privatif
Bila term itu menyatakan atribut benda itu tidak ada
pada waktu sekarang, tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain,
mengandung makna sesuatu. Seperti: kurus (tidak adanya daging), miskin, tidak
adanya harta benda.
Dalam skema berikut ketiga kata itu menjadi jelas
bedanya :
positif
|
negatif
|
Privatif
|
Dermawan
|
Tidak
dermawan
|
Kikir
|
Cantik
|
Tidak
cantik
|
Jelek
|
Luas
|
Tidak
luas
|
Sempit
|
Rajin
|
Tidak
rajin
|
Malas
|
Kuat
|
Tidak
kuat
|
Lemah
|
B. Macam-macam Term
Menurut E Sumaryono, term-term dapat
diklasifikasikan menurut kuantitas objeknya (term singular, term partikular,
term universal, term kolektif), menurut asas perlawanan gagasan dasarnya (term
kontradiktoris, term kontraris, term relatif, dan term mutlak), menurut
ketepatan maknanya (term univok, term ekuivok, term analog). Menurut kodrat
referent (term konkret, term abstrak, term nihil).
Lain halnya dengan Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng Astanto, M.Si. dan Dra Sri Andiani (2007 : 21) mereke mendefinisikan term menjadi beberapa kelompok yang beberapa diantaranya mempunyai isi yang sama dengan yang diklasifikasikan oleh E. Sumaryono pembagian kelompok term tersebut adalah pembagian term menurut komprehensi yang isinya sama dengan pembagian term menurut kodrat referent. Pembagian term menurut ekstensi yang isinya sama dengan pembagian term menurut kuantitas objeknya.
Lain halnya dengan Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng Astanto, M.Si. dan Dra Sri Andiani (2007 : 21) mereke mendefinisikan term menjadi beberapa kelompok yang beberapa diantaranya mempunyai isi yang sama dengan yang diklasifikasikan oleh E. Sumaryono pembagian kelompok term tersebut adalah pembagian term menurut komprehensi yang isinya sama dengan pembagian term menurut kodrat referent. Pembagian term menurut ekstensi yang isinya sama dengan pembagian term menurut kuantitas objeknya.
Macam-macam term dalam logika antara lain:
1. Term menurut kuantitas objeknya:
a. Term Singular (term khusus)
Artinya adalah term yang hanya menunjuk pada satu
objek saja atau menunjuk pada suatu himpunan yang hanya mempunyai satu anggota.
Term singular dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nama unik dan nama diri. Nama
unik adalah nama yang memberi identitas berikut keterangan atau penjelasan
suatu objek, misalnya: President RI yang pertama, orang paling pendek di dunia.
Termasuk dalam kelompok ini adalah kata yang diberi penunjuk “ini” atau “itu”,
misalnya: mahasiswa ini, kursi itu, dan lain-lain. Nama diri, misalnya: Hasan,
Himalaya, Sahid Hotel, TMII, dan lain-lain.
b. Term Partikular
b. Term Partikular
Artinya adalah term yang menyebut sebagian dari
sejumlah atau dari sekelompok objek, ia mengikat bawahan yang banyak tetapi
tidak mencakup keseluruhan anggota yang diikatnya. Misalnya: beberapa manusia,
sebagian mahasiswa, dan lain-lain.
c. Term Universal (term umum)
c. Term Universal (term umum)
Artinya adalah term yang menyebut kelompok objek
tertentu sebagai sebuah konsep keseluruhan, mengikat keseluruhan bawahannya
tanpa kecuali yang berlaku di dalamnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Misalnya: manusia, rumah, mahasiswa, buku dan lain-lain.
d. Term Kolektif
Artinya adalah term yang menggambarkan sekelompok
objek atau koleksi objek sebagai sebuah unit, mengikat sejumlah barang yang
mempunyai persamaan fungsi yang membetuk suatu kesatuan. Misalnya: keluarga,
rakyat indonesia, himpunan mahasiswa jurusan, dan lain-lain.
2. Term menurut kodrat referent :
a. Term Konkret
Artinya adalah term yang menunjuk ke “hal”-nya suatu
kenyataan atau apa saja yang berkualitas dan bereksistensi tertentu, yang
memiliki obyek yang mudah diamati, yang mengacu kepada suatu tanda konkret.
Misalnya: manusia, meja, kaca mata, dan lain-lain.
b. Term Abstrak
b. Term Abstrak
Artinya adalah term yang tidak memiliki objek yang
baru dapat dimengerti setelah melalui proses abstraksi, menyatakan kualitas
yang terlepas dari eksistensi tertentu, mengacu kepada kualitas, sifat dan
hubungan dari sesuatu. Misalnya: kebenaran, keadilan, kemanusiaan, keindahan,
persahabatan dan lain-lain.
c. Term Nihil
Artinya adalah term yang tidak memiliki objek
referent sama sekali, sebab objek-objek term ini bersifat imajinatif, fiktif,
dan sebagainya. Misalnya: malaikat, unicorn, dan lain-lain.
3. Term menurut asas perlawanan gagasan dasarnya :
a. Term Kontradiktoris
Artinya pasangan term dimana term yang satu
mempertegas makna term yang lain melalui pengingkarannya. Contoh: hidup-mati,
susah-senang, benar-salah, dan lain-lain.
b. Term Kontraris
b. Term Kontraris
Artinya pasangan term yang menunjukkan sudut-sudut
eksteren diantara objek-objek yang tersusun dalam satu kelas tertentu. Contoh:
panas-dingin (suhu), hitam-putih (warna).
c. Term Mutlak
c. Term Mutlak
Artinya nama suatu benda atau atribut yang dapat
dipahami dengan sendirinya dan tidak usah dihuungkan dengan benda atau atribut
lain. Contoh: manusia, buku, rumah, dan lain-lain.
d. Term Relatif
Artinya term yang tidak pernah dapat dipahami dengan
sendirinya tanpa adanya yang lain sebagai lawannya. Contoh: ibu-anak, guru-murid,
suami-istri, kakak-adik, dan lain-lain.
4. Term menurut ketetapan maknanya :
a. Term Univok
Artinya term yang mempunyai satu makna yang jelas,
tidak membingungkan, hanya menerangkan satu objek tertentu atau dalam arti yang
persis sama. Contoh: pulpen, botol, rokok, pohon, dan lain-lain.
b. Term Ekuivok
Artinya term yang mengandung makna lebih dari satu,
yang memungkinkan terbentuknya makna ganda atau term-term yang mempunyai bunyi
yang persis sama, tetapi arti yang terkandung di dalam masing-masing term
berbeda satu sama lain. Contoh: bunga (bunga bank, tanaman bunga), halaman
(halaman rumah, halaman buku), dan lain-lain.
c. Term Analog
Adalah term yang dalam pemakaiannya mempunyai makna
yang berbeda dengan makna aslinya tetapi masih mempunyai persamaan juga, atau
term yang dapat menerangkan dua hal atau lebih dalam arti yang berbeda satu
sama lain, namun kadang-kadang ada persamaannya juga. Contoh: (kaki manusia,
kaki meja), (bunga tanaman, bunga desa), dan lain-lain.
o Term Positif
Bila term itu menyatakan benda atau atribut yang ada
atau mengandung penegasan adanya sesuatu. Seperti: gemuk (adanya daging), kaya
(adanya harta benda), dan lain-lain.
o Term Negatif
o Term Negatif
Bila term itu menyatakan benda atau atribut yang
tidak ada, diawali dengan salah satu dari: tidak, tak, non, atau bukan.
Seperti: tidak gemuk (dikecualikan dari sifat gemuk, tetapi bisa juga belum
sampai ketingkat kurus), tidak kaya (seseorang itu tidak mempunyai cukup harta,
tetapi bisa juga belum sampai ketaraf miskin) dan lain-lain.
o Term Privatif
o Term Privatif
Bila
term itu menyatakan atribut benda itu tidak ada pada waktu sekarang, tetapi
mungkin dimilikinya pada waktu yang lain, mengandung makna sesuatu. Seperti:
kurus (tidak adanya daging), miskin, tidak adanya harta benda.
Konsep dan term
Akal
manusia apabila menangkap sesuatu terwujud dengan membuat konsep atau ide atau
juga pengertian. Dengan demikian, buah atau hasil dari tangkapan akal disebut
dengan istilah “konsep”. Jadi ide dan konsep dalam logika adalah sama artinya.
Konsep atau ide atau juga pengertian adalah bersifat kerohanian dan dapat
diungkapkan ke dalam bentuk kata atau istilah atau juga beberapa kata. Ungkapan
pengertian dalam bentuk kata atau istilah disebut dengan “term”.
Term
sebagai ungkapan konsep jika terdiri atas satu kata atau satu istilah maka term
itu dinamakan term sederhana atau term simpel, dan jika terdiri atas beberapa
kata maka term itu dinamakan term komposit atau term kompleks. Dan kata sebagai
suatu simbol untuk menyatakan konsep dibedakan antara dua macam, yaitu kata kategorimatis
dan kata sinkategorimatis.
Setiap
term mempunyai konotasi atau isi. Konotasi adalah keseluruhan arti yang
dimaksudkan oleh suatu term, yaitu kesatuan antara unsur dasar atau term yang
lebih luas dengan sifat pembeda yang bersama-sama membentuk suatu pengertian. Konotasi
secara singkat dapat dinyatakan merupakan suatu uraian tentang pembatasan arti
atau definisi sehingga konotasi term adalah suatu definisi karena menunjukkan
genus (jenis) dengan sifat pembeda.
Setiap
term mempunyai denotasi atau lingkungan. Denotasi adalah keseluruhan hal yang ditunjuk
oleh term atau keseluruhan hal sejauh mana term itu dapat diterapkan. Denotasi
atau lingkungan atau sering juga disebut dengan luas, adalah mencakup semua hal
yang dapat ditunjuk atau lingkungan yang dimaksudkan oleh term.
Denotasi
term ini menunjukkan adanya suatu himpunan karena sejumlah hal-hal yang
ditunjuk itu menjadi satu kesatuan dengan ciri tertentu (sifat-sifat tertentu).
Jadi, dengan adanya sifat-sifat yang diuraikan oleh konotasi (isi term) maka
dapatlah dihimpun beberapa hal tertentu menjadi satu kesatuan. Dan dengan
menunjukkan beberapa hal maka denotasi berhubungan dengan kuantitas.
Konotasi
dan denotasi term, mempunyai hubungan yang erat tidak dapat terlepaskan,
berbentuk hubungan berbalikan (dasar balik) jika yang satu bertambah maka yang
lain akan berkurang, demikian sebaliknya. Dalam hal ini terdapat 4 kemungkinan
sebagai berikut. (1) Makin bertambah konotasi makin berkurang denotasi. (2)
Makin berkurang konotasi makin bertambah denotasi. (3) Makin bertambah denotasi
makin berkurang konotasi. (4) Makin berkurang denotasi Berdasarkan konotasi,
term dibedakan atas term konkret dan term abstrak.
Di samping
itu keduanya ada yang berada dalam lingkungan hakikat, dan ada yang berada
dalam lingkungan sifat.
- Hakikat konkret: yaitu menunjuk ke hal-hal suatu kenyataan yang berkualitas dan bereksistensi.
- Hakikat abstrak: menyatakan suatu kualitas yang tidak bereksistensi atau tidak ada dalam ruang dan waktu.
- Sifat konkret: yaitu menunjuk pensifatannya suatu kenyataan yang berkualitas dan bereksistensi.
- Sifat abstrak: yaitu menyatakan pensifatannya terlepas dari eksistensi atau tidak ada dalam ruang dan waktu.
Berdasarkan
denotasi term, dapat dibedakan term umum dan term khusus.Term umum dibedakan atas
2 macam sebagai berikut:
- Universal, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
- Kolektif, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya menunjuk suatu kelompok tertentu sebagai kesatuan. Term khusus juga dibedakan atas dua macam sebagai berikut.
·
Partikular,
yaitu sifat khusus yang berlaku hanya menunjuk sebagian tidak tertentu.
·
Singular,
yaitu sifat khusus hanya menunjuk pada satu hal atau suatu himpunan yang
mempunyai hanya satu anggota.
Predikamen
yang dimaksudkan ialah cara beradanya sesuatu. Term yang paling luas adalah
term “ada” atau term “yang ada”. Term “ada” selanjutnya dibagi dalam 2 macam,
yaitu ada yang tidak terbatas dan ada yang terbatas. Sesuatu yang ada (ada
terbatas) pasti ada unsur hakikat dan unsur sifat atau menurut filsafat
dinyatakan secara singkat terdiri atas substansi dan aksidensia. Substansi
adalah hakikat sesuatu yang adanya terdapat di dalam diri sendiri sebagai
pendukung sifat-sifat. Aksidensia merupakan kumpulan sifat zat, yang ada
sembilan sifat, yaitu kuantitas, kualitas, aksi, pasi, relasi, ruang, waktu,
posisi, keadaan.
Predikabel
yang dimaksudkan ialah cara menerangkan sesuatu. Term ditinjau cara menjelaskan
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
Ø Genus
Genus
ialah himpunan golongan-golongan menunjukkan hakikat yang berbeda bentuk tetapi
terpadu oleh persamaan sifat.
Ø Spesies
Spesies
ialah himpunan sesuatu yang menunjukkan hakikat bersamaan bentuk maupun
sifatnya sehingga dapat memisahkan dari lain-lain golongan.
Ø Diferensia
Diferensia
ialah sifat pembeda yang menunjukkan hakikat suatu golongan sehingga terwujud
kelompok diri.
Ø Propium
Propium
ialah sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terlekat pada hakikat sesuatu
diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggota golongan.
Ø Aksiden
Aksiaden
ialah sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakikat
sesuatu diri sehingga tidak dimiliki oleh seluruh anggota golongan.
Dengan
dasar lima predikabel tersebut dalam menjelaskan sesuatu, apa yang dijelaskan
tempatkan sebagai spesies, kemudian mencari hubungan genus dan diferensianya,
dan jika tidak dapat dicari hubungan genus dengan propiumnya, dan jangan
menggunakan hubungan genus dengan aksiden.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menutup uraian diatas penulis
perlu mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Term adalah suatu kata yang yang
dapat dipergunakan sebagai subyek atau predikat.
2. Macam – macam
term :
·
Menurut kuantitas objeknya (term singular, term
partikular, term universal, term kolektif).
·
Menurut asas perlawanan gagasan dasarnya (term kontradiktoris,
term kontraris, term relatif, dan term mutlak).
·
Menurut ketepatan maknanya (term univok, term
ekuivok, term analog).
·
Menurut kodrat referent (term konkret, term abstrak,
term nihil).
Daftar
Pustaka
Mundiri.2010.Logika.
PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Poespoprodjo,W.1999.Logika
Scientifika.Pustaka grafika.Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar