Sabtu, 05 Januari 2013

MAKALAH PRESPEKTIF ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TUGAS MATA KULIAH IBD/ISD/IAD


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu menjadi dua kategori.
1.   Ilmu abadi (perennial knowledge) yang berdasarkan wahyu Ilahi yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis serta segala yang dapat diambil dari keduanya. hanya diberikan kepada manusia.
2. Ilmu yang dicari (acquired knowledge) termasuk sains kealaman dan terapannya yang dapat berkembang kualitatif dan penggandaan, selama tidak bertentangan dengan Syari’ah sebagai sumber nilai.
Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,dikehendaki, dirasakan dan diyakini, rnembawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam sistem yang disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga; (1) Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia dam lainnya, (2) Social Sciences (ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam masyarakat, dan (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut kesadaran akam perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.





B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami menentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Perkembangan alam semesta dalam perspektif islam?
2.      Perkembangan ilmu biologi dalam perspektif islam?
3.      Perkembangan ilmu fisika dalam perspektif islam?
4.      Perkembangan ilmu kimia dalam perspekif islam?


BAB II
                                          PEMBAHASAN         
A.      Ilmu pengetahuan dan perspektif islam
                Perintah membaca di dalam al-Qur’an yang merupakan ayat pertama yang turun merupakan pintu awal mencari dan membahas ilmu pengetahuan.
                Al-Qur’an mengajak dan mengajarkan kepada seluruh manusia untuk senantiasa berpikir, menggunakan akal sesuai dengan fungsinya agar mendapatkan pengetahuan yang benar.  Selain itu dalam islam juga memerintahkan untuk mengajarkan ilmu yang didapat.
                Terdapat banyak ayat di dalam al-Qur’an yang merupakan sumber ilmu pengetahuan, dimana belakangan manusia menemukan kesesuain dengan faktanya. Hal ini jelas menunjukkan alQur’an sebagai wahyu dari Allah, karena disaat manusia belum ada yang mengungkapkan ternyata al-Qur’an sejak 13 abad yang lalu telah mengungkapkannya.
Beberapa ayat berikut menunjukkan hal tersebut:
(QS. An-Naba:7) dan gunung sebagai pasak
Dari ayat ini belakangan kemudian diketahui bahwa keberadaan gunung-gunung memiliki fungsi sebagai pengokoh atau pasak dari kondisi permukaan bumi yang berlapis-lapis iti (lapisan kulit bumi terdiri dari lempengan yang senantiasa bergerak)
                Fenomena yang ditemukan di laut bahwa terdapat dua air tawar dan asin yang tidak dapat menyatu ternyata sudah di tulis dalam al-Qur’an ribuan tahun yang lalu.
(QS.Adz Dzariyah ayat 47) langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.
                Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuian sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini  belum terjadi sebelum abad ke20[1].



B.      Biologi ditinjau dari ilmu agama islam dan ilmu pengetahuan
1.       Biologi di tinjau dari ilmu agama islam
Tantangan biologi mulekuler terhadap konsep-konsep kemanusiaan tradisional dan agama dari kehidupan manusia perlu dipikirkan secara serius. Campur tangan genetic dalam permasalahan manusia semakin meningkat. Biologi tidak kebal terhadap kencenderungan-kecenderungan ilmiayang lazim, sehingga mau tak mau, ilmu ini mengukur pandangan dunia pandangan moder.

Ada banyak cara untuk mengamati dunia biologi misalnya memanfaatkan seluruh wacana paradigma genetika evolunsioner d membahas palsetologi secara panjang lebar. Sekalipun demikian, kekejian intekektual terbesar dalam sejarah biologi hanya dapat ditemukan dalam sosiobiologi.
Pada sekitar dasawarsa terkhir ini gagasan-gagasan sosiobiologi, tanpa membuktikan adanya nilai ilmiah yang hakiki, telah berhasil ambahkan kekhawatiran bahwa pengaruh biologi terhadap nilai-nilai manusiawi sudah  mencapai proporsi yang membahayakan.
Pernyataan dari para ahli sosiobiologi mempunyai pengaruh yang berbeda. Mereka dimanfaatkan oleh pemimpin untuk tebagi kedalam kelas-kelas social tertentu yang harus dipertahankan karena itu sudah menjadi hukum alam.
Al-Qur’an mengemukakan dalam (QS. Al-ahzab [3]:35)
“Sesungguhnya lelaki dan perempuan yang musli, lelaki dan perempuan mukmin, lelaki dan perempuan yang patuh dalam beramal, lelaki dan perempuan yang jujur dlam perkatan dan perbuatan, lelaki dan perempuan yang sabar, lelaki dan perempuan yang khusuk kepada Tuhan, lelaki dan perempuan yang dwrmawan dalam harta dan kebaikan, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang memelihara kehormatan, lelaki dan perempuan yang banyak menybut dan mengingat Allah, kepada mereka telah disediakan Allah ampunan pahala yang besar.”
Dengan kata lain, bukan wanita saja yangb harus mempertahankan kesuciannya sementara pria bebas kesana kemari insting sosiobiologisnya, Al-Qur’an menganjurkan terhadap pria dan wanita, saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.

2.       Biologi dari ilmu pengetahuan
Penemuan dan catatan tentang fosiltidak dapat member petunjukasal mula kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah di temukan adalah organism yang rumit itulah sebabnya para ahli biologi memilih macam-macam petunjuk yang tidak langsung. Kemudian menyusur pemikiran asal mula kehidupan.

Anggapan yang kuno di dalam biologi ditemukan oleh Arestoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio spontania yang menerangkan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Teori abeogesis teentang asal mula kehidupan tidak mendapat dukungan dari para ahli, diantaranya Lazzaro Spallanzani dan Francesco redi yang berkebangsaaan  Itali dan Louis Pasterius yang berkebangsaan Prancisberhasil membuktikan kekeliruhan teori tersebut. Kemudian muncullah teori baru Pmne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telurdan semua telur berasal dari makhluk hidup.

Pada tahun 1893 Hawold Uray, seorang ahli kimia dar University of Chicago mengemumukan teori Uray, bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul.
Para ahli lain banyak juga mempelajri lapisan serta lainnya untuk mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup pertama-tama dibumi ini. Pada tahun 1965 dilaporkan mengenai penemuan fosil pada bantuan Omtario Selatan yang telah berumur 1,9 milyar tahun.

Menurut teori ini, organism sekarang yang beraneka ragam merupakan hasil dari proses evolusi kehidupan. Yaitu suatu kehidupan yang berubah menjadi bentuk kehidupan lain melalui suatu prose perlahan-lahan yang memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun[2].

C.   Perkembangan Alam Semesta Prespektif Islam
a. Teori  Terbentuknya Alam Semesta
   1. Steady state theory
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun selalu sama.Alam semesta terjadi  selalu tetap.Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk,tumbuh dan menjadi tua akhirnya mati.
2.      Bing bang theory
Teori yang dikembangkan oleh George Lemaitre ini menyatakan bahwa adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar,karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.Masa tersebut mengembang dengan cepat menjauhi pusat ledakan.
      b. Bagian Alam Semesta dan Tata Surya
          1. Galaksi                                              
Galaksi merupakan kumpulan bintang yang jumlahnya milyaran dan terdapat di alam semesta.
2.      Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya dan anggota dari tata surya yang terbesar.Matahari merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekan dan temperature yang sangat tinggi.
3.      Bumi
                        Bumi merupakan urutan ke tiga yang terdekat dengan matahari.
            Bumi merupakan planet yang paling istimewa dibanding dengan planet       yang lain karena :
Ø  Jaraknya ke matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh sehingga udaranya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Ø  Terdapat cairan air di bumi (samudra dan lautan).
Ø  Mempunyai atmosfer sehingga terdpat awan dan hujan.
Ø  Atmosfer bumi membuat perbedaan suhu antara siang dan malam.Tidak terlalu ekstrem.
Ø  Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan.
Ø  Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan akibat sinar dan partikel dari matahari yang dapat merusak bumi.

4.      Planetoida atau Asteroida
Benda langit iniditemukan pada tahun 180 1oleh Piazzi berdiameter kira-kira 900 km,dan benda-benda ini mengorbit mengelilingi matahri pada jarak antara mars dan yupiter.
5.      Komet dan Bintang Berekor
Komet merupakan kumpulan bongkah-bongkah batu yang diselubungi kabut gas.
6.      Meteor
Meteor bukan anggota bintang karena meteor bukan merupakan anggota tata surya.
7.      Satelit
Satelit merupakan pengiring planet.beredar mengelilingi planet dan bersama-sama mengelilingi matahari.
C.Teori Evolusi 
            Teori evolusi telah memberikan arti bahwa dunia in itidak statis tetapi akan selalu berubah.Teori evolusi dikemukakan oleh Charles Darwin.
D.KebohonganTeori Evolusi
         Sejak langkah awal teori evolusi telah gagal,hal ini didukung degan sejumlah bukti sebagai berikut  :
1)      Evousionis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu proteinpun.
2)      Evolusi hanya sebuah kepercayaan,karena evolusionis tidak mempunyai bukti satupun untuk cerita mereka.
3)      Banyak spesies dibumi ini yang mirip satu sama lain.
4)      Ditemukannya fosil manusia piltdown dimana tulang rahang yang mirip kera sedangkan gigi dan tengkoraknya mirip manusia di tahun 1912,ternyata setelah diteliti dan diuji ternyata kebenaran fosil piltdown tersebut adalah palsuini dipublikasikan oleh weiner di tahun 1953.


B. Perkembangan Ilmu Fisika Perspektif Islam
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah.Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan fisika.
Untuk ilustrasi ada 3 contoh disini :
1. Teori bahwa bumilah yang pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yg beredar (QS 13:2, 14:33). Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada habisnya, dengan dalil QS 57:25 yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir, karena dikatakan hujan turun dari langit QS 35:27 sedangkan Allah menciptakan tujuh langit QS 41:12, sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Dengan melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa yg pernah dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafat) di amsa lalu, yg mencari-cari suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu berasal dari suatu ayat Qur'an yg ditafsirkan secara subyektif.Tentu saja, cara berpikir mutakalimin seperti ini tidak pernah menghasilkan terobosan ilmiah yang hakiki, apalagidapat dipakai untuk keperluan praktis.
Para fisikawan muslim pada masa keemasan Islam adalah orang-orang yang dididik dari awal dengan aqidah Islam,rata-rata mereka hafal Qur'an sebelum baligh.Mereka sagat memahami bahwa alam memiliki hukum-hukumnya yang obyektif, yang dapat terungkap sendiri pada mereka yag sabar melakukan pengamatan dan penelitian dengan sangat cermat.
Ibnu Al-Haytsam (al-Hazen) adalah pioner modern ketika menerbitkan bukunya pada tahun 1021 M.Dia menemukan bahwa proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata, bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang sejak zaman Aristoteles.Dalam kitabnya Al-Haytsam menunjukkan berbagai cara untuk membuat teropong dan juga kamera sederhana (Camera obscura).
Perlu diketahui bahwa al-haytsam melakukan eksperimen optiknya pada saat ia mengalami tahanan rumah, setelah gagal memenuhi tugas Amir Mesir untuk mewujudkan proyek bendungan sungai Nil.Dia baru dilepas setelah penemuan optiknya dinilai impas untuk investasi yg telah dikeluarkan sang Amir.
Ibn al-Haytsam juga memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yg dianggap bapak metode ilmiah eropa di zaman rennaisance.Metode ilmiah Ibn al-haytsam dimulai dari pengamatan empiris, perumusan masalah, formulasi hipotesisi,uji hipotesis,dgn eksperimen,analisis hasil eksperimen,interprestasi data dan formulasi kesimpulan, dan diakhiri dengan publikasi.
Publikasi kemudaian dinilai dengan peer-review yg memungkinkan setiap orang melacakdan bila perlu mengulangiapa yg dikerjakan seorang peneliti.Proses peer review telah mjd tradisi dalam dunia medis sejak Ishaq bin Ali al Rahwi (854-931 M) Ibnu Sina atau Avecenna (980-1037 M) setuju bahwa kecepatan cahaya pasti terbatas.Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) juga menemukan bahwa cahaya jauh lebih cepat dari suara. Qutubuddin al-Syirazi (1236-1320) dan Kamaluddin al-Farisi (1260-1320) memberi penjelasan pertama yang benar pada fenomena pelangi.
”Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.” Begitulah Charles C Jilispe, editor Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang sangat terhormat. Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. al-Khazini merupakan saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat.
Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. al-Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi.
“Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul ”al-Khazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII.
Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. ”Dia berasal dari Bizantium atau Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar Konstantinopel, Romanus IV Diogenes.
Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang bernama al-Khazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan matematika dan filsafat.
Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath Abd al-Rahman al-Khazini, saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota Merv.Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun kemudian menjelma menjadi seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang yang langsung berada di bawah perlindungan, Sultan Ahmed Sanjar, penguasa Dinasti Seljuk. Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup al-Khazini tak banyak terekam dalam buku-buku sejarah.
Salah Zaimeche PhD (2005) dalam bukunya berjudul Merv menuturkan, al-Khazini adalah seorang ilmuwan yang bersahaja. Meski kepandaiannya sangat dikagumi dan berpengaruh, ia tak silau dengan kekayaan. Menurut Zaimeche, al-Khazini sempat menolak dan mengembalikan hadiah sebesar 1.000 keping emas (dinar) dari seorang istri Emir Seljuk.
”Ia hanya merasa cukup dengan uang tiga dinar dalam setahun,” papar Zaimeche.
Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, Al-Quhi, Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu, pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M.
1. Pemikiran
Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya pada 1121 M itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, al-Khazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu keseimbangan dan hidrostatika.
Selain menjelaskan pemikirannya tentang teori-terori itu, al-Khazani juga menguraikan perkembangan ilmu itu dari para pendahulu serta ilmuwan yang sezaman dengannya. Dalam bukunya itu, al-Khazini juga menjelaskan beberapa peralatan yang diciptakan ilmuwan pendahulunya seperti araeometer buatan Pappus serta pycnometer flask yang diciptakan al-Biruni.
Buku itu dinilai Nasr sebagai sebuah karya ilmiah Muslim yang paling esensial tentang mekanika dan hidrostatika, dan terutama studi mengenai pusat gravitasi. Dalam buku itu pula, al-Khazini mengupas prinsip keseimbangan hidrostatis dengan tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram (10-6 gr), suatu level ketelitian yang menurut K Ajram dalam The Miracle of Islamic Science hanya tercapai pada abad ke 20 M. Al-Biruni and al-Khazini merupakan dua ilmuwan Muslim yang pertama kali mengembangkan metode ilmiah dalam bidang ilmu keseimbangan atau statika dan dinamika. Metode itu dikembangkan untuk menentukan berat yang didasarkan pada teori kesembangan dan berat. Al-Khazini dan ilmuwan pendahulunya menyatukan ilmu statika dan dinamika ke dalam ilmu baru bernama mekanika.
Al-Khazini wafat pada abad ke-12 M. Meski begitu, pemikiran-pemikiran yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi dan dikenang.
      C. Perkembangan Ilmu Kimia Perspektif Islam
Ilmu kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para kimiawan Muslim di abad keemasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarah Barat pun mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan Muslim. Tak heran, bila dunia menabalkan kimiawan Muslim bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai 'Bapak Kimia Modern'."Para kimiawan Muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus Ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad ke-18 M. Tanpa tedeng aling-aling, Will Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith, juga mengakui bahwa para kimiawan Muslim di zaman kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi ilmu kimia modern.
Menurut Durant, kimia merupakan ilmu yang hampir seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam. "Dalam bidang ini (kimia), peradaban Yunani (seperti kita ketahui) hanya sebatas melahirkan hipotesis yang samar-samar," ungkapnya.
Sedangkan, peradaban Islam, papar dia, telah memperkenalkan observasi yang tepat, eksperimen yang terkontrol, serta catatan atau dokumen yang begitu teliti.Tak hanya itu, sejarah mencatat bahwa peradaban Islam di era kejayaan telah melakukan revolusi dalam bidang kimia.
Kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium--senyawa penting dalam kehidupan manusia modern--merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer.
Pencapaian yang sangat fenomenal itu merupakan buah karya dan dedikasi para ilmuwan seperti Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Majriti, Al-Biruni, Ibnu Sina, dan masih banyak yang lainnya. Setiap kimiawan Muslim itu telah memberi sumbangan yang berbeda-beda bagi pengembangan ilmu kimia. Jabir (721 M-815 M), misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan Muslim berjuluk 'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi, dan sublimasi.
Cendekiawan-cendikiawan Barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H.) adalah orang yang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan Barat diambil dan dikembangkan menjadi apa yang dikenal sekarang sebagai ilmu kimia. Jabir, di Barat dikenal Geber, adalah orang yang pertama mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral dan mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat kimiawi serta mengklasifikasikannya.
Muhammad Ibnu Zakaria, al-Rozi (865-925), telah melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh ahli kimia dengan menggunakan alat-alat khusus, seperti distilasi, kristalisasi, dan sebagainya. Buku al-Razi (Razes), diakui sebagai buku pegangan laboratorium kimia pertama di dunia.
Sang ilmuwan yang dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber' itu pun tercatat berhasil menciptakan instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal. Selain itu, dia pun mampu menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.Berkat jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan asam asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir. Ia pun sukses melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum.
Muhammad Ibn Zakariya ar-Razi Ilmuwan Muslim lainnya yang berjasa melakukan revolusi dalam ilmu kimia adalah Al-Razi (lahir 866 M). Dalam karyanya berjudul, Secret of Secret, Al-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada di alam menjadi tiga, yakni zat keduniawian, tumbuhan, dan zat binatang. Soda serta oksida timah merupakan hasil kreasinya.Al-Razi pun tercatat mampu membangun dan mengembangkan laboratorium kimia bernuansa modern. Ia menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Dia juga menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. "Al-Razi merupakan ilmuwan pelopor yang menciptakan laboratorium modern," ungkap Anawati dan Hill.
Bahkan, peralatan laboratorium yang digunakannya pada zaman itu masih tetap dipakai hingga sekarang. "Kontribusi yang diberikan Al-Razi dalam ilmu kimia sungguh luar biasa penting," cetus Erick John Holmyard (1990) dalam bukunya, Alchemy. Berkat Al-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia.
Sosok kimiawan Muslim lainnya yang tak kalah populer adalah Al-Majriti (950 M-1007 M). Ilmuwan Muslim asal Madrid, Spanyol, ini berhasil menulis buku kimia bertajuk, Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu, dia memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia. Dia juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang membuktikan prinsip-prinsip kekekalan masa --yang delapan abad berikutnya dikembangkan kimiawan Barat bernama Lavoisier.
Sejarah peradaban Islam pun merekam kontribusi Al-Biruni (wafat 1051 M) dalam bidang kimia dan farmakologi. Dalam Kitab Al-Saydalah (Kitab Obat-obatan), dia menjelaskan secara detail pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya. Begitulah, para kimiawan Muslim di era kekhalifahan berperan melakukan revolusi dalam ilmu kimia.
Dulu dunia islam sangat maju sebelum terjadi perang salib, mulai dari ilmu kedokteran, kimia, biologi, sosial, ilmu perbintangan/astronomi, aljabar, science, filsafat dll semua ada di perpustakaan baghdad irak.
dimana selama masa perang salib, banyak buku2 islam yang diambil, dan dibawa oleh pasukan salib dan sebagian lain dibakar oleh pasukan salib. karena pada saat terjadi serangan pasukan salibis, buku2 di perpustakaan baghdad dibakar dan dibuang ke sungai tigris. Jadi hampir semua teknologi dan science yang ada di tangan orang2 barat berasal dari kebudayaan Islam.
                               

















     BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menutup uraian diatas penulis perlu mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Ajaran Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Alquran banyak sekali memberi motivasi untuk intzhar/ meneliti, baik secara tersurat atau tersirat.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu alam secara khusus, sejalan dengan ajaran Islam yang meiginginkan kemudahan dan kesejahteraan bagi umat manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa menghiraukan kepentingan orang lain, bertentangan dengan tujuan ajaran Islam.
B. Saran-saran
Kalau orang Diluar Islam saja dapat menemukan kebenaran ilmiah tentang Islam melalui pengamatannya terhadap sunnatullah ini masuk Islam maka orang Islam yang mendalami sains atau ilmu fisika dapat menghantarkan mereka ketingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi insya Allah. Oleh karena itu bagi teman-teman marilah kita bersama-sama mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hal di atas agar kita menjadi manusia yang hebat, apalagi teman-teman sudah memiliki pondasi iman yang kuat maka jika kita mendalami tentang ilmu biologi, fisika dan kimia maka kita dapat mempertemukan antara ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan biologi, fisika dan kimia (ayat-ayat Qauliyah) dengan ayat -ayat Allah berupa ayat-ayat Qauniahnya (Bentangan Alam semesta) Allah Swt.



                                    DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I, 1983.
Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, cet. I, 1989.
Hilmi, Ahmad Kamal al-Din, al-Salajiqah fi al-Tarikh Wa al-Hadharat, Dar al-Buhus al-Ilmiyah, Kuwait, 1975.
Hitti, Philip K., The Arabs A Short History, diterjemahkan oleh Ushuluddin Hutagalung, Dunia Arab, Sumur Bandung, Bandung, cet. III, t. th.
Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapan-harapan Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991.
Madjid, Nurcholish, Reaktualisasi Nilai-Nilai Kultural Dalam Proses Transformasi Masyarakat, Simposium nasional ICHI, Malang, 6-8 Desember 1990.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, cet. II, 1992.
Dr.Ing.Fahmi Amhar . Fisikawan Islam Mendahului Zaman. 2009
Mas’ud,ibnu; Joko Paryono.1998.Ilmu Alamiah Dasar untuk IAIN dan PTAIS Semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU.Bandung:CV Pustaka Setia












[1] IAIN Sunan Ampel Surabaya, IAD-IBD-ISD, (IAIN suinan ampel Press,2011)hal. 15S
[2] Drs. Mawardi & Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung: CV PUSTAKA, 2009) Hal. 41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar