BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Para
pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam
di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu menjadi dua kategori.
1. Ilmu abadi (perennial knowledge) yang
berdasarkan wahyu Ilahi yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis serta segala
yang dapat diambil dari keduanya. hanya diberikan kepada manusia.
2. Ilmu yang dicari (acquired knowledge) termasuk sains
kealaman dan terapannya yang dapat berkembang kualitatif dan penggandaan,
selama tidak bertentangan dengan Syari’ah sebagai sumber nilai.
Dalam
konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,dikehendaki, dirasakan dan
diyakini, rnembawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke
dalam sistem yang disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang
mengelompokkan ilmu itu kepada tiga; (1) Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni,
biologi, fisika, kimia dam lainnya, (2) Social Sciences (ilmu-ilmu
kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam
masyarakat, dan (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan
yang menyangkut kesadaran akam perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang
menyertainya sebagai manusia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas kami menentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah
:
1. Perkembangan alam semesta dalam
perspektif islam?
2. Perkembangan ilmu biologi dalam perspektif islam?
3. Perkembangan ilmu fisika dalam perspektif islam?
4. Perkembangan ilmu kimia dalam perspekif islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ilmu pengetahuan dan perspektif islam
Perintah
membaca di dalam al-Qur’an yang merupakan ayat pertama yang turun merupakan
pintu awal mencari dan membahas ilmu pengetahuan.
Al-Qur’an
mengajak dan mengajarkan kepada seluruh manusia untuk senantiasa berpikir,
menggunakan akal sesuai dengan fungsinya agar mendapatkan pengetahuan yang
benar. Selain itu dalam islam juga
memerintahkan untuk mengajarkan ilmu yang didapat.
Terdapat
banyak ayat di dalam al-Qur’an yang merupakan sumber ilmu pengetahuan, dimana
belakangan manusia menemukan kesesuain dengan faktanya. Hal ini jelas
menunjukkan alQur’an sebagai wahyu dari Allah, karena disaat manusia belum ada
yang mengungkapkan ternyata al-Qur’an sejak 13 abad yang lalu telah
mengungkapkannya.
Beberapa ayat berikut menunjukkan hal tersebut:
(QS. An-Naba:7) dan gunung sebagai pasak
Dari ayat ini belakangan kemudian
diketahui bahwa keberadaan gunung-gunung memiliki fungsi sebagai pengokoh atau
pasak dari kondisi permukaan bumi yang berlapis-lapis iti (lapisan kulit bumi
terdiri dari lempengan yang senantiasa bergerak)
Fenomena
yang ditemukan di laut bahwa terdapat dua air tawar dan asin yang tidak dapat
menyatu ternyata sudah di tulis dalam al-Qur’an ribuan tahun yang lalu.
(QS.Adz Dzariyah ayat 47) langit kami bangun dengan
kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.
Ketika
kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan
kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuian sama lain. Yang sungguh
menarik lagi, penemuan-penemuan ini
belum terjadi sebelum abad ke20[1].
B.
Biologi ditinjau dari ilmu agama islam dan ilmu pengetahuan
1.
Biologi di tinjau dari ilmu
agama islam
Tantangan biologi mulekuler terhadap konsep-konsep
kemanusiaan tradisional dan agama dari kehidupan manusia perlu dipikirkan
secara serius. Campur tangan genetic dalam permasalahan manusia semakin
meningkat. Biologi tidak kebal terhadap kencenderungan-kecenderungan ilmiayang
lazim, sehingga mau tak mau, ilmu ini mengukur pandangan dunia pandangan moder.
Ada banyak cara untuk mengamati dunia biologi misalnya
memanfaatkan seluruh wacana paradigma genetika evolunsioner d membahas
palsetologi secara panjang lebar. Sekalipun demikian, kekejian intekektual terbesar
dalam sejarah biologi hanya dapat ditemukan dalam sosiobiologi.
Pada sekitar dasawarsa terkhir ini gagasan-gagasan
sosiobiologi, tanpa membuktikan adanya nilai ilmiah yang hakiki, telah berhasil
ambahkan kekhawatiran bahwa pengaruh biologi terhadap nilai-nilai manusiawi
sudah mencapai proporsi yang
membahayakan.
Pernyataan dari para ahli sosiobiologi mempunyai pengaruh
yang berbeda. Mereka dimanfaatkan oleh pemimpin untuk tebagi kedalam
kelas-kelas social tertentu yang harus dipertahankan karena itu sudah menjadi
hukum alam.
Al-Qur’an mengemukakan dalam (QS. Al-ahzab [3]:35)
“Sesungguhnya
lelaki dan perempuan yang musli, lelaki dan perempuan mukmin, lelaki dan
perempuan yang patuh dalam beramal, lelaki dan perempuan yang jujur dlam
perkatan dan perbuatan, lelaki dan perempuan yang sabar, lelaki dan perempuan
yang khusuk kepada Tuhan, lelaki dan perempuan yang dwrmawan dalam harta dan
kebaikan, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang
memelihara kehormatan, lelaki dan perempuan yang banyak menybut dan mengingat
Allah, kepada mereka telah disediakan Allah ampunan pahala yang besar.”
Dengan kata lain, bukan wanita saja yangb harus
mempertahankan kesuciannya sementara pria bebas kesana kemari insting
sosiobiologisnya, Al-Qur’an menganjurkan terhadap pria dan wanita, saling
percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.
2. Biologi dari ilmu pengetahuan
Penemuan dan catatan tentang fosiltidak dapat member
petunjukasal mula kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah di temukan
adalah organism yang rumit itulah sebabnya para ahli biologi memilih
macam-macam petunjuk yang tidak langsung. Kemudian menyusur pemikiran asal mula
kehidupan.
Anggapan yang kuno di dalam biologi ditemukan oleh
Arestoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio spontania yang
menerangkan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Teori
abeogesis teentang asal mula kehidupan tidak mendapat dukungan dari para ahli,
diantaranya Lazzaro Spallanzani dan Francesco redi yang berkebangsaaan Itali dan Louis Pasterius yang berkebangsaan
Prancisberhasil membuktikan kekeliruhan teori tersebut. Kemudian muncullah
teori baru Pmne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup
itu berasal dari telurdan semua telur berasal dari makhluk hidup.
Pada tahun 1893 Hawold Uray, seorang ahli kimia dar University
of Chicago mengemumukan teori Uray, bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan
molekul-molekul.
Para ahli lain banyak juga mempelajri lapisan serta lainnya
untuk mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup pertama-tama
dibumi ini. Pada tahun 1965 dilaporkan mengenai penemuan fosil pada bantuan
Omtario Selatan yang telah berumur 1,9 milyar tahun.
Menurut teori ini, organism sekarang yang beraneka ragam
merupakan hasil dari proses evolusi kehidupan. Yaitu suatu kehidupan yang
berubah menjadi bentuk kehidupan lain melalui suatu prose perlahan-lahan yang
memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun[2].
C. Perkembangan
Alam Semesta Prespektif Islam
a. Teori Terbentuknya Alam Semesta
1. Steady state theory
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun
selalu sama.Alam semesta terjadi selalu
tetap.Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk,tumbuh dan
menjadi tua akhirnya mati.
2.
Bing bang theory
Teori yang dikembangkan oleh George Lemaitre ini
menyatakan bahwa adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang
sangat besar,karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.Masa
tersebut mengembang dengan cepat menjauhi pusat ledakan.
b. Bagian Alam Semesta dan Tata Surya
1. Galaksi
Galaksi merupakan kumpulan bintang yang jumlahnya
milyaran dan terdapat di alam semesta.
2.
Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya dan anggota
dari tata surya yang terbesar.Matahari merupakan lapisan dari beberapa macam
gas dengan tekan dan temperature yang sangat tinggi.
3. Bumi
Bumi
merupakan urutan ke tiga yang terdekat dengan matahari.
Bumi merupakan planet yang paling
istimewa dibanding dengan planet yang
lain karena :
Ø Jaraknya
ke matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh sehingga udaranya tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Ø Terdapat
cairan air di bumi (samudra dan lautan).
Ø Mempunyai
atmosfer sehingga terdpat awan dan hujan.
Ø Atmosfer
bumi membuat perbedaan suhu antara siang dan malam.Tidak terlalu ekstrem.
Ø Atmosfer
bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan.
Ø Atmosfer
bumi melindungi kehidupan dari kerusakan akibat sinar dan partikel dari
matahari yang dapat merusak bumi.
4.
Planetoida atau
Asteroida
Benda langit iniditemukan pada tahun 180 1oleh
Piazzi berdiameter kira-kira 900 km,dan benda-benda ini mengorbit mengelilingi
matahri pada jarak antara mars dan yupiter.
5. Komet
dan Bintang Berekor
Komet merupakan kumpulan bongkah-bongkah batu yang
diselubungi kabut gas.
6. Meteor
Meteor bukan anggota bintang karena meteor bukan
merupakan anggota tata surya.
7.
Satelit
Satelit merupakan pengiring planet.beredar
mengelilingi planet dan bersama-sama mengelilingi matahari.
C.Teori Evolusi
Teori evolusi telah memberikan arti
bahwa dunia in itidak statis tetapi akan selalu berubah.Teori evolusi
dikemukakan oleh Charles Darwin.
D.KebohonganTeori
Evolusi
Sejak langkah awal
teori evolusi telah gagal,hal ini didukung degan sejumlah bukti
sebagai
berikut :
1)
Evousionis tidak
mampu menjelaskan proses pembentukan satu proteinpun.
2)
Evolusi hanya
sebuah kepercayaan,karena evolusionis tidak mempunyai bukti satupun untuk
cerita mereka.
3)
Banyak spesies
dibumi ini yang mirip satu sama lain.
4)
Ditemukannya
fosil manusia piltdown dimana tulang rahang yang mirip kera sedangkan gigi dan
tengkoraknya mirip manusia di tahun 1912,ternyata setelah diteliti dan diuji
ternyata kebenaran fosil piltdown tersebut adalah palsuini dipublikasikan oleh
weiner di tahun 1953.
B. Perkembangan
Ilmu Fisika Perspektif Islam
Kaum muslimin meyakini bahwa semua
ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan
Kalamullah.Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi
benda-benda di alam ini sering disebut dengan fisika.
Untuk ilustrasi ada 3 contoh disini :
Untuk ilustrasi ada 3 contoh disini :
1.
Teori bahwa bumilah yang pusat tata
surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al Qur'an tidak pernah
menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan
bintanglah yg beredar (QS 13:2, 14:33). Teori ini bahkan didukung seorang
syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan bahwa percaya kepada teori
heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2. Teori
bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada
habisnya, dengan dalil QS 57:25 yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg
di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir, karena dikatakan hujan turun dari
langit QS 35:27 sedangkan Allah menciptakan tujuh langit QS 41:12, sehingga
hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Dengan
melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa yg pernah
dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafat) di amsa lalu, yg mencari-cari
suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu berasal dari
suatu ayat Qur'an yg ditafsirkan secara subyektif.Tentu saja, cara berpikir
mutakalimin seperti ini tidak pernah menghasilkan terobosan ilmiah yang hakiki,
apalagidapat dipakai untuk keperluan praktis.
Para fisikawan muslim pada masa keemasan Islam adalah
orang-orang yang dididik dari awal dengan aqidah Islam,rata-rata mereka hafal
Qur'an sebelum baligh.Mereka sagat memahami bahwa alam memiliki hukum-hukumnya
yang obyektif, yang dapat terungkap sendiri pada mereka yag sabar melakukan
pengamatan dan penelitian dengan sangat cermat.
Ibnu
Al-Haytsam (al-Hazen) adalah pioner modern ketika menerbitkan bukunya pada
tahun 1021 M.Dia menemukan bahwa proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata,
bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang sejak zaman
Aristoteles.Dalam kitabnya Al-Haytsam menunjukkan berbagai cara untuk membuat
teropong dan juga kamera sederhana (Camera obscura).
Perlu diketahui bahwa al-haytsam
melakukan eksperimen optiknya pada saat ia mengalami tahanan rumah, setelah
gagal memenuhi tugas Amir Mesir untuk mewujudkan proyek bendungan sungai
Nil.Dia baru dilepas setelah penemuan optiknya dinilai impas untuk investasi yg
telah dikeluarkan sang Amir.
Ibn al-Haytsam juga memulai suatu
tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene
Descartes yg dianggap bapak metode ilmiah eropa di zaman rennaisance.Metode
ilmiah Ibn al-haytsam dimulai dari pengamatan empiris, perumusan masalah,
formulasi hipotesisi,uji hipotesis,dgn eksperimen,analisis hasil
eksperimen,interprestasi data dan formulasi kesimpulan, dan diakhiri dengan
publikasi.
Publikasi kemudaian dinilai dengan
peer-review yg memungkinkan setiap orang melacakdan bila perlu mengulangiapa yg
dikerjakan seorang peneliti.Proses peer review telah mjd tradisi dalam dunia
medis sejak Ishaq bin Ali al Rahwi (854-931 M) Ibnu Sina atau Avecenna
(980-1037 M) setuju bahwa kecepatan cahaya pasti terbatas.Abu Rayhan al-Biruni
(973-1048) juga menemukan bahwa cahaya jauh lebih cepat dari suara. Qutubuddin
al-Syirazi (1236-1320) dan Kamaluddin al-Farisi (1260-1320) memberi penjelasan
pertama yang benar pada fenomena pelangi.
”Fisikawan terbesar sepanjang
sejarah.” Begitulah Charles C Jilispe, editor Dictionary of Scientyfic
Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para sejarawan sains
menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang
sangat terhormat. Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M –
tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi
perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. al-Khazini merupakan
saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia,
matematika serta filsafat.
Sederet buah pikir yang
dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. al-Khazini merupakan ilmuwan yang
mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah
eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa
dan berat; serta jarak gravitasi.
“Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah
mendorong penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis
terbesar sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul
”al-Khazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography
Volume VII.
Sejatinya, al-Khazini bernama
lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya
bertajuk “Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription
for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. ”Dia berasal dari
Bizantium atau Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk
Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar
Konstantinopel, Romanus IV Diogenes.
Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv,
sebuah metropolitan terkemuka pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini
Turkmenistan. Sebagai seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh
tuannya yang bernama al-Khazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia
diajarkan matematika dan filsafat.
Tak cuma itu, al-Khazini juga
dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia
bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, metematika,
astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath
Abd al-Rahman al-Khazini, saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota
Merv.Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun kemudian menjelma menjadi seorang
ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang yang langsung
berada di bawah perlindungan, Sultan Ahmed Sanjar, penguasa Dinasti Seljuk.
Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup al-Khazini tak banyak terekam dalam
buku-buku sejarah.
Salah Zaimeche PhD (2005) dalam
bukunya berjudul Merv menuturkan, al-Khazini adalah seorang ilmuwan yang
bersahaja. Meski kepandaiannya sangat dikagumi dan berpengaruh, ia tak silau
dengan kekayaan. Menurut Zaimeche, al-Khazini sempat menolak dan mengembalikan
hadiah sebesar 1.000 keping emas (dinar) dari seorang istri Emir Seljuk.
”Ia hanya
merasa cukup dengan uang tiga dinar dalam setahun,” papar Zaimeche.
Para
sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat
dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes,
Al-Quhi, Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu,
pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia
Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini
adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M.
1. Pemikiran
Kontribusi
penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika adalah kitab Mizan
al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya pada 1121 M
itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, al-Khazini
menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang
keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau
ilmu keseimbangan dan hidrostatika.
Selain
menjelaskan pemikirannya tentang teori-terori itu, al-Khazani juga menguraikan
perkembangan ilmu itu dari para pendahulu serta ilmuwan yang sezaman dengannya.
Dalam bukunya itu, al-Khazini juga menjelaskan beberapa peralatan yang
diciptakan ilmuwan pendahulunya seperti araeometer buatan Pappus serta
pycnometer flask yang diciptakan al-Biruni.
Buku itu
dinilai Nasr sebagai sebuah karya ilmiah Muslim yang paling esensial tentang
mekanika dan hidrostatika, dan terutama studi mengenai pusat gravitasi. Dalam
buku itu pula, al-Khazini mengupas prinsip keseimbangan hidrostatis dengan
tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram (10-6 gr), suatu level
ketelitian yang menurut K Ajram dalam The Miracle of Islamic Science
hanya tercapai pada abad ke 20 M. Al-Biruni and al-Khazini merupakan dua
ilmuwan Muslim yang pertama kali mengembangkan metode ilmiah dalam bidang ilmu
keseimbangan atau statika dan dinamika. Metode itu dikembangkan untuk
menentukan berat yang didasarkan pada teori kesembangan dan berat. Al-Khazini
dan ilmuwan pendahulunya menyatukan ilmu statika dan dinamika ke dalam ilmu
baru bernama mekanika.
Al-Khazini
wafat pada abad ke-12 M. Meski begitu, pemikiran-pemikiran yang telah
diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi dan dikenang.
C. Perkembangan
Ilmu Kimia Perspektif Islam
Ilmu kimia merupakan sumbangan
penting yang telah diwariskan para kimiawan Muslim di abad keemasan bagi
peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarah Barat pun mengakui bahwa dasar-dasar
ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan Muslim. Tak heran, bila dunia
menabalkan kimiawan Muslim bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai 'Bapak Kimia
Modern'."Para kimiawan Muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus
Ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad ke-18 M. Tanpa tedeng aling-aling, Will
Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith, juga mengakui
bahwa para kimiawan Muslim di zaman kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi
ilmu kimia modern.
Menurut Durant, kimia merupakan ilmu
yang hampir seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam. "Dalam bidang ini
(kimia), peradaban Yunani (seperti kita ketahui) hanya sebatas melahirkan
hipotesis yang samar-samar," ungkapnya.
Sedangkan, peradaban Islam, papar dia,
telah memperkenalkan observasi yang tepat, eksperimen yang terkontrol, serta
catatan atau dokumen yang begitu teliti.Tak hanya itu, sejarah mencatat bahwa
peradaban Islam di era kejayaan telah melakukan revolusi dalam bidang kimia.
Kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia
menjadi sebuah industri yang penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan
ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan
sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini.
Berkat revolusi sains yang
digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta
zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol,
nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium--senyawa penting dalam
kehidupan manusia modern--merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi
ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah
melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan
menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani
kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi,
tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga
militer.
Pencapaian yang sangat fenomenal itu
merupakan buah karya dan dedikasi para ilmuwan seperti Jabir Ibnu Hayyan,
Al-Razi, Al-Majriti, Al-Biruni, Ibnu Sina, dan masih banyak yang lainnya.
Setiap kimiawan Muslim itu telah memberi sumbangan yang berbeda-beda bagi
pengembangan ilmu kimia. Jabir (721 M-815 M), misalnya, telah
memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja keras mengelaborasi
kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Salah satu ciri
khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan Muslim berjuluk
'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses kimia,
seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi, dan sublimasi.
Cendekiawan-cendikiawan
Barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H.) adalah orang yang pertama
yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam bidang alkemi
yang kemudian oleh ilmuan Barat diambil dan dikembangkan menjadi apa yang
dikenal sekarang sebagai ilmu kimia. Jabir, di Barat dikenal Geber, adalah
orang yang pertama mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk
mengolah mineral-mineral dan mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat
kimiawi serta mengklasifikasikannya.
Muhammad Ibnu
Zakaria, al-Rozi (865-925), telah melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh
ahli kimia dengan menggunakan alat-alat khusus, seperti distilasi,
kristalisasi, dan sebagainya. Buku al-Razi (Razes), diakui sebagai buku
pegangan laboratorium kimia pertama di dunia.
Sang ilmuwan
yang dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber' itu pun tercatat berhasil menciptakan
instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal. Selain itu, dia pun mampu
menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi,
pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.Berkat jasanya pula,
teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa
atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan asam
asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir. Ia pun sukses melakukan
distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia
adalah mendirikan industri parfum.
Muhammad Ibn
Zakariya ar-Razi Ilmuwan Muslim lainnya yang berjasa melakukan revolusi dalam
ilmu kimia adalah Al-Razi (lahir 866 M). Dalam karyanya berjudul, Secret of
Secret, Al-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam yang sangat bermanfaat. Ia
membagi zat yang ada di alam menjadi tiga, yakni zat keduniawian, tumbuhan, dan
zat binatang. Soda serta oksida timah merupakan hasil kreasinya.Al-Razi pun
tercatat mampu membangun dan mengembangkan laboratorium kimia bernuansa modern.
Ia menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Dia juga
menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. "Al-Razi merupakan
ilmuwan pelopor yang menciptakan laboratorium modern," ungkap Anawati dan
Hill.
Bahkan,
peralatan laboratorium yang digunakannya pada zaman itu masih tetap dipakai
hingga sekarang. "Kontribusi yang diberikan Al-Razi dalam ilmu kimia
sungguh luar biasa penting," cetus Erick John Holmyard (1990) dalam
bukunya, Alchemy. Berkat Al-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia.
Sosok kimiawan
Muslim lainnya yang tak kalah populer adalah Al-Majriti (950 M-1007 M). Ilmuwan
Muslim asal Madrid, Spanyol, ini berhasil menulis buku kimia bertajuk, Rutbat
Al-Hakim. Dalam kitab itu, dia memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam
mulia. Dia juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang membuktikan
prinsip-prinsip kekekalan masa --yang delapan abad berikutnya dikembangkan
kimiawan Barat bernama Lavoisier.
Sejarah
peradaban Islam pun merekam kontribusi Al-Biruni (wafat 1051 M) dalam bidang
kimia dan farmakologi. Dalam Kitab Al-Saydalah (Kitab Obat-obatan), dia
menjelaskan secara detail pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga
menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya. Begitulah, para kimiawan
Muslim di era kekhalifahan berperan melakukan revolusi dalam ilmu kimia.
Dulu dunia
islam sangat maju sebelum terjadi perang salib, mulai dari ilmu kedokteran,
kimia, biologi, sosial, ilmu perbintangan/astronomi, aljabar, science, filsafat
dll semua ada di perpustakaan baghdad irak.
dimana selama
masa perang salib, banyak buku2 islam yang diambil, dan dibawa oleh pasukan
salib dan sebagian lain dibakar oleh pasukan salib. karena pada saat terjadi
serangan pasukan salibis, buku2 di perpustakaan baghdad dibakar dan dibuang ke
sungai tigris. Jadi hampir semua teknologi dan science yang ada di tangan
orang2 barat berasal dari kebudayaan Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menutup
uraian diatas penulis perlu mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Ajaran Islam
sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Alquran banyak sekali memberi
motivasi untuk intzhar/ meneliti, baik secara tersurat atau tersirat.
2. Pengembangan
ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu alam secara khusus, sejalan dengan ajaran
Islam yang meiginginkan kemudahan dan kesejahteraan bagi umat manusia.
3. Pengembangan
ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau
kelompok, tanpa menghiraukan kepentingan orang lain, bertentangan dengan tujuan
ajaran Islam.
B. Saran-saran
Kalau orang Diluar Islam saja dapat
menemukan kebenaran ilmiah tentang Islam melalui pengamatannya terhadap
sunnatullah ini masuk Islam maka orang Islam yang mendalami sains atau ilmu
fisika dapat menghantarkan mereka ketingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi
insya Allah. Oleh karena itu bagi teman-teman marilah kita bersama-sama
mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hal di atas agar kita menjadi manusia
yang hebat, apalagi teman-teman sudah memiliki pondasi iman yang kuat maka jika
kita mendalami tentang ilmu biologi, fisika dan kimia maka kita dapat
mempertemukan antara ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan
biologi, fisika dan kimia (ayat-ayat Qauliyah) dengan ayat -ayat Allah berupa
ayat-ayat Qauniahnya (Bentangan Alam semesta) Allah Swt.
DAFTAR
PUSTAKA
Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern,
penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I, 1983.
Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan,
Bandung, cet. I, 1989.
Hilmi, Ahmad
Kamal al-Din, al-Salajiqah fi al-Tarikh Wa al-Hadharat, Dar al-Buhus
al-Ilmiyah, Kuwait, 1975.
Hitti, Philip
K., The Arabs A Short History, diterjemahkan oleh Ushuluddin Hutagalung,
Dunia Arab, Sumur Bandung, Bandung, cet. III, t. th.
Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora)
Tantangan, Harapan-harapan Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991.
Madjid, Nurcholish, Reaktualisasi Nilai-Nilai Kultural
Dalam Proses Transformasi Masyarakat, Simposium nasional ICHI, Malang, 6-8
Desember 1990.
Shihab,
M. Quraish, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, cet. II, 1992.
Dr.Ing.Fahmi
Amhar . Fisikawan Islam Mendahului Zaman. 2009
Mas’ud,ibnu;
Joko Paryono.1998.Ilmu Alamiah Dasar
untuk IAIN dan PTAIS Semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU.Bandung:CV Pustaka
Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar